Arif Abdullah. Powered by Blogger.

Tuesday, 18 December 2012

Tag:

Generation 12, 14.



Kawan..

kemarin, ketika aku memasuki sebuah pesantren di Salatiga-Solo, rasanya aku tengah bertatapan dengan masa lalu. Bertemu bahasa arab, melihat lidah anak-anak menarikan firman Tuhan, mendengar hadits-hadits yg dibacakan, memerdukan kumandang subuh, seolah-olah aku telah pulang ke masa lalu detik itu.

Ingin sekali berkumpul lagi dengan suara-suara dan lafadz-lafadz ajaib itu.

Namun nyatanya, sangat berbeda jauh dengan diriku hari ini, sudah tak setara lagi, yang setiap inci gerak tubuh dahulu sering betul menyebut-nyebut nama-nama-Nya yg Maha Mengangkasa. Sekarang tidak lagi, perubahan hidup yang benar-benar sangat jauh berbeda telah aku alami.

Rindu lagi.
dengan kopyah hitam yg sok imut duduk di kepala, rindu dengan sarung yang mengelap-ngelap lantai saat berjalan. Rindu dengan beragam kitab nabi-nabi meskipun namanya saja aku sudah lupa. Kapan dapat pulang kembali pada masa itu? pulang bersama seluruh kenangan tentunya. Bersama mereka yg pernah membuat dunia ini sangat tertawa, seakan seluruh canda akan kami habiskan di pulau itu. Senja itu juga. Dahulu.

usai sudah cerita itu.
tiba sudah akhirnya mereka pun mulai menua, tak baik mengusik waktunya, hidupnya, tawanya, apapun itu. Semuanya berdebu. Ohya... kelak, kata mereka kami akan bertemu, entah kapan. Mereka bilang 20 TAHUN kemudian dan aku mulai khawatir, apakah setelah menyeributahun itu kita benar-benar bisa akan bertatapan kembali dengan masa lalu?

About hahhs

hari ini kau tidak boleh takut atau kelak 30 tahun lagi, ketika kau terbaring lemah di rumah sakit hari itu kau baru menyadari dan berkata "andai dulu aku tidak takut mungkin hidupku akan berubah".

0 comments:

Post a Comment