Arif Abdullah. Powered by Blogger.

Friday 24 October 2014

Tag:

Petikan puisi Pablo Neruda




(Penerjemah: Dina Oktaviani)

Cintaku, betapa panjang jalan menuju sebuah ciuman,
betapa sunyi pengembaraan menujumu!
Bersama hujan kita ikuti kereta-kereta itu meluncur.
Tak ada fajar di Taltal, tak juga musim semi.
Tetapi kau dan aku, cintaku, kita bersama,
dari pakaian hingga akar kita bersama,
bersama di musim gugur, di dalam air, di pangkal paha,
hingga kita benar-benar bersama, hanya kau, hanya aku.
Memikirkan upaya sungai yang membawa
begitu banyak batu, delta perairan Boroa,
memikirkan kita yang terpisah oleh kereta dan bangsa
kau dan aku hanya harus saling mencintai,
dengan seluruh kebingungan, para lelaki dan perempuan,
bumi yang menanam pohon-pohon anyelir dan merekahkan mereka.

About hahhs

hari ini kau tidak boleh takut atau kelak 30 tahun lagi, ketika kau terbaring lemah di rumah sakit hari itu kau baru menyadari dan berkata "andai dulu aku tidak takut mungkin hidupku akan berubah".

0 comments:

Post a Comment